Rabu, 14 Februari 2024

Perbedaan Qurban & Aqiqah Dalam Islam

Perbedaan qurban dan aqiqah masih sering menjadi persoalan yang membingungkan bagi masyarakat. Aqiqah dan Qurban adalah dua jenis ibadah dalam islam yang melibatkan penyembelihan hewan. Meskipun keduanya terlihat mirip, namun ada perbedaan dalam pelaksanaannya.



Ibadah qurban terkadang memicu pertanyaan bagi sebagian orang. Contohnya, apabila ada orang yang belum diaqiqahkan orang tuanya, yang mana sebaiknya didahalukan, beraqiqah untuk dirinya atau menyembelih hewan untuk berqurban?

Secara umum, qurban dan aqiqah sama-sama dilaksanakan dengan menyembelih hewan. Hukum qurban dan aqiqah adalah sunah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Jadi, siapa saja umat islam yang mampu sangat disarankan untuk berqurban maupun menyembelih hewan aqiqah. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan - Hubungi Kami SlametAqiqah 081 878 9119.

Namun, perbedaan antara qurban dan aqiqah masih menjadi persoalan yang sering membingungkan di masyarakat. Banyak orang yang belum paham benar mengenai kedua amalan ibadah ini. Masih banyak umat muslim yang menyamakan antara qurban dan aqiqah, padahal keduanya sangat berbeda. Lantas, sudah tahukah kamu perbedaan diantara keduanya? Simak selengkapnya.

Perbedaan Qurban dan Aqiqah

Perbedaan qurban dan aqiqah setidaknya ditinjau dari beberapa perkara. Mulai dari definisi pengertiannya, tujuan, jenis hewan yang digunakan, jumlah hewan yang disembelih, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan yang disyariatkan, pemberian daging, wujud daging yang diberikan dan upah bagi penyembelih. Untuk pemahaman lebih jelasnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini :

1. Pengertian qurban dan aqiqah

Asal kata qurban yaitu qariba-yaqrabu-qurbanan wa wirbanan yang artinya dekat atau mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintah-Nya. 

Sementara, menurut istilah qurban yakni penyembelihan hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada Hari Raya Haji atau Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik setelah 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

Definisi aqiqah menurut bahasa adalah memotong yang asal matanya adalah aqqa-yauqqu-aqqan.

Sedangkan, menurut istilah aqiqah adalah pemotongan atau penyembelihan hewan dalam rangka tasyakuran kepada Allah SWT karena kelahiran seorang anak yang disertai dengan pemotongan rambut bayi.

2. Makna dan Tujuan

Perbedaan qurban dan aqiqah lainnya terletak pada tujuan penjelasannya. Tujuan qurban adalah untuk memperingati betapa besarnya pengorbanan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim untuk menunjukkan ketakwaannya kepada Allah. Selain itu, juga untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat islam kepada Allah.

Berbeda dengan aqiqah mempunyai tujuan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah dikaruniai seorang anak dengan berbagi dengan sesama.

Meski pelaksanaan aqiqah dalam Al-Qur’an tidak ada, namun dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Rasullah pernah bersabda untuk menyembelih aqiqah atas anak laki-laki untuk membuang keburukannya.

3. Jumlah dan jenis hewan yang digunakan

Perbedaan lainnya adalah jumlah dan jenis hewan yang disembelih. Biasanya, jenis hewan yang digunakan untuk berqurban adalah semua jenis hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan unta. Untuk penyembelihan hewan qurban ini juga mempunyai syarat yang berbeda-beda.

Contohnya, satu ekor sapi bisa diatasnamakan untuk 7 orang. Jadi, kamu bisa berqurban satu ekor sapi dengan patungan bersama teman lainnya.

Sedangkan untuk satu ekor kambing untuk satu orang. Selain itu, jika kamu mempunyai kurang lebih 30 ekor kambing, maka 1 ekor kambing wajib qurbankan.

Sementara hewan yang digunakan untuk aqiqah adalah kambing atau domba dan sejenisnya. Jumlah hewan yang disembelih juga berbeda, untuk anak laki-laki jumlah kambing yang digunakan adalah 2 ekor. Dan untuk anak perempuan yang disembelih hanya 1 ekor.

4. Perbedaan waktu pelaksanaan

Pelaksanaan qurban dilakukan setiap hari raya Idul Adha tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah dan juga bisa dilaksanakan pada hari tasyrik yakni pada tanggal 11 sampai 13 Dzulhijjah.

Sedangkan, untuk aqiqah bisa dilaksanakan kapan saja sejak bayi sudah memasuki usia 7 hari. Penyembilah aqiqah juga bisa dilakukan ketika anak sudah dewasa. Pada usia ini bayi akan dipotong rambutnya dan disembelihkan aqiqah.

5. Perbedaan wujud dan pemberian daging

Umumnya, pembagian daging qurban selalu dalam kondisi mentah. Berbeda dengan daging aqiqah yang justru harus dalam keadaan masak. Perbedaan qurban dan aqiqah selanjutnya adalah pemberian daging kepada masyarakat.

Para ulama bersepakat bahwa orang yang berqurban diperintahkan untuk turut ikut memakan daging dan menyedekahkannya.

Sama halnya yang ada di dalam kitab bidayatul mujtahid, pembagian daging qurban dianjurkan sepertiga bagian disimpan, sepertiganya didermakan, dan sepertiganya lagi dimakan. 

Penerima daging qurban diutamakan dari kaum dhuafa atau fakir miskin. Sedangkan daging aqiqah diberikan kepada siapapun, terutama pada tetangga terdekat, fakir miskin, saudara dan lainnya.

6. Makna Simbolis

Selain tujuan utama dari aqiqah dan qurban, ada juga makna simbolis yang terkait dengan pelaksanaan kedua ibadah tersebut. Pada aqiqah, simbolisnya adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi dan sebagai upaya untuk membahagiakan orang tua. Sementara pada qurban, Simbolisnya adalah sebagai bentuk pengorbanan dan kesediaan untuk mengorbankan apa yang dimiliki untuk Allah SWT, serta sebagai bentuk kepedulian sosial untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.

7. Syarat-syarat qurban dan aqiqah

Syarat - syarat pada aqiqah dan qurban sama-sama harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh syariat islam, seperti hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi kriteria usia dan kesehatan yang ditentukan. Selain itu, hewan qurban juga harus di sembelih dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan agama. Proses penyembelihan qurban harus dilakukan oleh orang yang memiliki keterampilan dalam bidang ini dan dilakukan di tempat yang disediakan khusus untuk qurban.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar